Binance dan Kraken, dua bursa kripto terkemuka, berhasil menggagalkan serangan rekayasa sosial yang canggih. Serangan ini mirip dengan yang sebelumnya menimpa Coinbase, di mana peretas menggunakan manipulasi psikologis untuk mencoba mengakses sistem internal bursa secara ilegal.
Serangan rekayasa sosial adalah metode manipulasi yang menargetkan kepercayaan manusia untuk memperoleh akses ke data atau sistem rahasia. Dalam kasus ini, penyerang mencoba menyamar sebagai pihak internal untuk menembus sistem keamanan.
Strategi Keamanan Binance
Binance menerapkan berbagai langkah keamanan termasuk otentikasi multi-faktor (MFA), proses verifikasi yang ketat, serta pemantauan aktivitas yang mencurigakan secara real-time. Mereka juga bekerjasama dengan pakar keamanan dan lembaga penegak hukum untuk mencegah dan menanggulangi serangan.
Upaya Kraken dalam Menangkal Ancaman
Kraken menunjukkan ketangguhan dengan menggagalkan infiltrasi peretas yang menggunakan taktik menyamar sebagai pelamar kerja (“job interview infiltration”). Taktik ini memperlihatkan betapa beragamnya metode peretas untuk mengakses sistem secara ilegal.
Pentingnya Kesadaran Pengguna
Serangan rekayasa sosial sering berhasil karena mengeksploitasi kelemahan perilaku manusia. Oleh sebab itu, edukasi dan kesadaran pengguna menjadi hal penting untuk meminimalisir risiko tersebut. Binance dan Kraken rutin mengedukasi pengguna tentang ancaman ini dan cara menghindarinya.
Kesimpulan
Keberhasilan Binance dan Kraken dalam menggagalkan serangan rekayasa sosial menunjukkan pentingnya keamanan berlapis dan edukasi yang konsisten di dunia kripto. Langkah proaktif ini adalah kunci untuk melindungi aset pengguna dari ancaman siber yang terus berkembang.